sistem kemudi power steering
Sistem
Kemudi
Sistem kemudi adalah
suatu sistem yang berfungsi untuk mengatur arah jalannya kendaraan, dengan cara
memutar steering wheel dan akan
membelokan roda depan. Bila steering
wheel diputar, steering column
akan meneruskan tenaga putarnya ke steering
gear. Steering gear akan memperbesar tenaga putar, sehingga akan
menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage. )
Gambar 2.1 Sistem kemudi
(Sumber : https://yayancahalim.wordpress.com/2013/11/28/sistem-kemudi/)
Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
1.
Sistem kemudi secara manual, diperlukan
tenaga yang besar untuk menggerakan steering
wheel sehingga pengemudi lebih cepat lelah.
2.
Sistem kemudi yang memakai power steering, mengurangi tenaga untuk
menggerakan roda kemudi dan kestabilan yang tinggi selama pengemudian.
3.
Sistem kemudi elektrik (electric power steering)
Sedangkan
pada sistem kemudi yang sudah menggunakan power
steering, pengemudi tidak menggunakan tenaga yang besar untuk memutarkan steering wheel sehingga pengemudi tidak
cepat lelah. Pada dasarnya power steering
terdiri dari dua tipe peralatan yaitu tipe hydraulic
yang menggunakan tenaga mesin dan yang lainnya menggunakan motor listrik atau
bisa disebut Electric power steering
(EPS).
2.2
Sistem Kemudi Secara Manual
Sistem kemudi secara
manual jarang dipakai terutama pada mobil-mobil modern. Pada sistem ini
dibutuhkan tenaga yang besar untuk mengemudikannya. Akibatnya pengemudi akan
cepat lelah apabila mengendarai mobil pada jarak yang jauh. Tipe sistem kemudi
secara manual yang banyak digunakan adalah :
2.2.1 Type Recirculating Ball
Cara kerjanya : pada
waktu roda kemudi diputar, maka gerakan
ini akan diteruskan ke worm gear, sehingga nut kemudi akan bergerak mendatar ke kiri atau ke kanan. Sementara nut bergerak, sector gear juga akan ikut berputar menggerakan pitman arm yang diteruskan ke roda depan
melalui steering shaft.
Gambar 2.2 Type
Recirculating ball
(Sumber
: http://danialmandala.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-fungsi-komponen-cara-kerja.html)
Lengan-lengan
penghubung (linkage), batang
penghubung (relay rod), tie
rod, lengan idler (idler arm) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman
arm. Semuanya memindahkan gaya putar
dari kemudi ke roda-roda depan dengan memutar ball joint pada lengan bawah (lower
arm) dan bantalan atas untuk peredam kejut. Jenis ini biasanya digunakan
pada mobil penumpang atau komersial.
Keuntungan :
·
Komponen gigi kemudi relative besar,
bisa digunakan untuk mobil ukuran sedang, mobil besar dan kendaraan komersial.
·
Keausan relatif kecil dan pemutaran roda
kemudi relatif ringan.
Kerugian :
·
Kontruksi rumit karena hubungan antara
gigi sector dan gigi pinion tidak langsung.
·
Biaya perbaikan lebih mahal.
2.2.2 Type Rack
And Pinion
Cara kerja : pada waktu
roda kemudi diputar, maka gerakan akan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda
gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi rack searah mendatar ke kiri atau ke kanan sesuai putaran roda
kemudi. Gerakan rack ini
diteruskan ke steering shaft melalui tie
rod sehingga roda berbelok. (Drs. Buntarto M.Pd. 2015. Servis Power Steering Elektrik)
Gambar 2.3 Type rack and pinion
(Sumber : http://www.motorera.com)
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengdalikan
roda-roda depan. Pinion yang
dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros intermediate, berkaitan dengan rack.
Keuntungan :
·
Kontruksi ringan dan sederhana.
·
Persinggungan antar gigi pinion dan rack secara langsung.
·
Pemindahan momen relatif lebih baik,
sehingga lebih ringan.
Kerugian
:
·
Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok
digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau sedang.
·
Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan.
2.3
Sistem Kemudi Daya (Power Steering)
Lahirnya sistem kemudi daya ini didasari oleh kekurangan
yang didapat oleh sistem kemudi manual dimana rendahnya kemampuan didalam
pengemudian terutama pada perjalanan yang jauh, dan pada kecepatan rendah
sehingga membuat pengemudi cepat lelah. Disamping itu kekakuan pada kemudi
manual terut mempengaruhi pengembangan sistem kemudi kendaraan. Pengembangan sistem
kemudi saat ini sudah menjangkau pada sistem pengontrolan secara otomatis.
(Drs. Buntarto M.Pd. 2015. Servis Power
Steering Elektrik)
2.3.1 Hydraulic Power Steering
Sistem kemudi ini
memiliki sebuah booster hidraulis
dibagian tengah mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan. Dalam
keadaan normal beratnya putaran roda kemudi adalah 2-4 kg. Sistem power steering direncanakan untuk
mengurangi usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran rendah dan
menyesuaikan pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak, melalui kecepatan
sedang sampai kecapatan tinggi.
Keuntungan
:
·
Mengurangi daya pengemudian.
·
Kesetabilan yang tinggi selama
pengemudian.
Kerugian :
·
Dalam jangka waktu tertentu, oli power steering yang mengandalkan
hidrolik harus diganti.
·
Boros bahan bakar.
2.3.2
Cara kerja Power Steering
1.
Posis jalan lurus
Minyak dari pompa dialirkan ke katup
pengontrol (control valve). Bila
katup pengontrol pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol
ke saluran pembebas (relief port) dan
kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan karena tekanan
kedua sisi sama, piston tidak bergerak.
Gambar
2.4 Aliran fluida pada saat berjalan lurus
(Sumber
: http://xlusi.com/penguat-tenaga-kemudi-power-steering.html)
2. Pada saat membelok
Pada saat poros utama kemudi (steering main shaft) diputar ke salah
satu arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran
minyak. Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliram
minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi piston akan terjadi
perbedaan tekanan dan piston akan bergerak ke sisi yang bertekanan rendah
sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut akan dikembalikan ke pompa
melalui katup pengontrol.
Gambar 2.5 Aliran fluida saat berbelok
(Sumber : http://xlusi.com/penguat-tenaga-kemudi-power-steering.html)
Komentar
Posting Komentar